Minggu, 22 Oktober 2017

Sekolahnya Manusia

Karena ini hari minggu dan pertemuan kuliah berakhir, tinggal nunggu UAS. kerjaan juga deadline minggu depan. dari pada hari ini kosong, hari ini banyak baca & gambar-gambar gajelas. mau keluar juga malas, entah kenapa. lebih nyaman dirumah (ga ada temen juga sih sebernya hahahah ^_-) mau nulis puisi aja, tadi baca buku "GURUNYA MANUSIA" buku yang isinya panduan bagi para pendidik, terutama bagi guru yang mendidik siswa siswa yang di luar biasanya :D. saya bukan pendidik, cuma saya bekerja di tempat mendidik anak-anak. saya jadi tertarik, karena di buku ini banyak cara-cara komunikasi yang efektif dan menyenangkan. cocok sama jurusah saya sih.. Ilmu Komunikasi, yang lagi otw jemput toga;) Aamiin...
yap.. ini puisinya,
Sekolah itu bukan warung. sekolah itu institusi sumber daya manusia tingkat tinggi. butuh orang-orang yang punya komitmen dan kompetensi untuk membangunnya. ketika hakikat belajar belajar dikembalikan kepada hakikat manusia, tidak semua orang bisa menerimanya, banyak orang yang menganggap mustahil.
Namun kami punya keyakinan, bahwa belajar itu harus manusiawi. Belajar itu harus menyelam dalam kondisi siswanya, seperti sepak terjang para nabi mengajar umatnya, penuh tantangan untuk berhasil.
ketika seorang guru meragukan, tidak ada anak bodoh di sekolahnya Manusia, bersamaan dengan itu,.... ribuan guru mampu memberikan kepercayaan diri : Aku bisa,.... aku ada,.... aku punya manfaat, kepada ada yang punya hambatan.
ketika seorang guru mengeluh, Sekolahnya Manusia gagal menghadirkan nilai kognitif yang tinggi, bersamaan dengan itu,..... ribuan guru bersyukur, nilai kognitif para siswanya sangat mengagumkan.
ketika seorang guru menanggalkan fitrah kemanusiaanya, menuhankan kognitif dengan halalkan ketidakjujuran, bersamaan dengan itu,.... ribuan guru bahagia, nilai kognitif siswanya berhasil, dengan kejujuran tingkat tinggi.
ketika seorang guru menggerutu, Sekolahnya Manusia menghasilkan siswa yang nakal tidak bisa diatur, bersamaan dengan itu,.... ribuan guru menjadi sahabat siswanya seumur hidup, menjadi pantikan inspirasi meraih cita-cita
-Munif Chatib, Januari 2011
#2,Gurunya_Manusia
kalau kata ALBERT EINSTEIN Jika awalnya tidak gila, maka seterunya akan biasa-biasa saja.
semoga semua guru selalu menjalankan kewajibannya dengan ikhlas dan sabar.